Hakikat Sebuah
Proses Bagi Seorang Kader
Kader-kader IMM adalah mereka yang siap
untuk berproses. Barangsiapa yang menginginkan kesenangan maka ianya harus
meninggalkan kesenangan. Kader yang siap berproses adalah mereka yang siap
tumbuh dan berkembang di dalam ikatan yang mana mereka yang menginginkan
perubahan dalam menggembangkan pengetahuan, nilai-nilai serta keterampilan-keterampilan
yang dimilikinya terkhusus intelektual, spiritual dan humanitas. Semuanya hanya
persoalan waktu cepat atau lambatnya seseorang kader berprsoses tergantung
bagaimana ianya menggunakan waktu yang ada secara efisien dan efektif dalam
meningkatkan kualitas kepribadiannya.
Proses adalah kata yang identic
dengan usaha, kerja keras, perjuagan, waktu yang berkelanjutan, atau adanya sebuah tahapan dan sebagainya. Proses
adalah sebuah usaha yang dilakukan untuk mencapai sesuatu. Hidup adalah sebuah
proses perjuagan di mana kita sebagai umat Islam berusaha dalam hidup ini
dengan tujuan beribadah mendapatkan kecintaan dan keredaan Allah SWT. Dengan yang
demikiaan, seperti yang dinyatakan dalam Al-Quran Surah Ar-Raad, Ayat 11 yaitu:
“Allah tidak akan merubah keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”
Berdasarkan ayat tersebut jelaslah
kita sebagai manusia atau secara khususnya sebagai kader-kader ikatan
seharusnya dan patut untuk terus berproses untuk memperbaiki, mengubah,
mengembangkan mental dan pemikiran serta kualitas keperibadian kita sebagai
kader IMM ke arah yang lebih baik. Seperti ungkapan yang biasa kita dengarkan
“man jaddah wa jada” barangsiapa yang berusaha, berproses, dan
bersungguh-sungguh maka ia akan mendapatkannya.
Oleh karena itu, perlu difahami bahwa
ibadah-ibadah yang kita lakukan juga adalah sebuah proses atau sebuah usaha
dalam rangka mencapai serta mendapatkan
cinta dan reda-Nya. Allah SWT melihat bukan hasil dari sebuah proses
tersebut tetapi proses itu sendiri yang mana Allah SWT ingin melihat sejauh
mana seseorang hamba itu berusaha dan berproses dalam beribadah kepada-Nya.
Sebagai contoh, di dalam pelaksanaan solat bahwa orang yang tidak bisa
melaksanakan solat dengan berdiri tegak maka ianya bisa solat dalam keaddan
duduk, ketika seseorang tidak bisa dengan duduk maka dibolehkan dengan
berbaring.
Maka dengan demikian hal tersebut
adalah hakikat dari sebuah proses beribadah kepada Allah SWT, Allah SWT tidak
akan menanyakan di akhirat nanti apakah
engkau sudah solat dengan sempurna atau khusyuk tetapi Allah SWT akan
menanyakan apa usaha yang kau lakukan untuk solat dengan sempurna atau khusyuk.
Oleh itu, ini merupakan contoh konsep proses dalam beribadah kepada Allah SWT
sehingga kita sebagai kader-kader ikatan harus benar-benar dan
bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada-Nya.
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka
terdapat pelajaran bagi mareka yang berfikir. Melihat kepada sejarah peradaban
Islam terdapat zaman yang dikenal sabagai zaman keemasan Islam di mana pada
waktu itu lahirnya tokoh-tokoh ilmuwan islam yanga pakar dalam pelbagai bidang
bukan hanya di bidang keagamaan seperti Imam Ahmad, Al-Khawarizmi, Jabir
Al-Hayyan, Ibnu Yunus, Al-Farabi dan sebagainya. Antara pembelajaran terbesar
yang harus dicontahi dan diteladani oleh seluruh kader dari zaman keemasan
tersebut ialah para tokoh ilmuwan Islam tersebut siap untuk berproses,
berusaha, berjuang, kerja keras tanpa mengenal lelah dan putus asa dalam usaha
mengenal jati diri, mengenal alam semesta dan mengenal pencipta alam semesta
sehingga lahirnya pelbagai disiplin ilmu pada waktu tersebut.
Mereka berproses dengan kurangnya
makan, tidur, menggunakan waktu seefisien dan seefektif mungkin tidak berbicara
sesuatu yang tidak mendatangkan bermanfaat dan sebagainya. Seperti yang
diungkapkan oleh Imam As-Syafie bahwa kemuliaan tersebut tidak akan dapat
diperolehi tanpa melewati kesabaran. Maka hidup adalah proses pengorbanan
waktu, tenaga, harta, pemikiran untuk mendapatkan cinta dan reda-Nya yakni
syurga di akhirat kelak. Kerna kehidupan dunia hanya sementara akhirat itulah
yang kekal. Ingatlah bahwa dunia itu adalah penjara bagi orang muslim dan
syurga bagi oang kafir.
Maka dari itu marilah seluruh
kader-kader ikatan bahwa dunia ini adalah tempat untuk berproses dan hasil dari
proses tersebut akan kita perolehi sepenuhnya di akhirat kelak. Berproseslah
apapun itu, jangan biarkan hidup ini berjalan tanpa kita lewati dengan
proses-proses yang bermakna, nikmatilah setiap waktu yang kita miliki dengan
berproses secara maksimal bagi mengembangkan potensi yang kita miliki serta peningkatan
nilai, pengetahuan dan keterampilan yang ada pada diri kita khususnya
trikopemtensi ikatan. Yakin dan percayalah barangsiapa yang bersungguh-sungguh
pasti ia akan mendapatkannya. Barangsiapa yang menginginkan kesenangan haruslah
meninggalkan kesenangan.
“Barangsiapa yang ingin menjadi orang yang luar
biasa haruslah keluar dari kebiasaan yang biasa-biasa dan berusaha secaraa luar
biasa”
"menang bukanlah segalanya, yang terpenting adalah usaha untuk menang" (Zig Ziglar)
![]() |
| NUDC 2017 |




0 Komentar