Darul Arqam Madya (DAM) Sebagai Wadah Vitalisasi Kepribadian Rabbani


Acara Pembukaan DAD Komisariat IMM Lapri


Darul Arqam Madya (DAM) Sebagai Wadah Vitalisasi Kepribadian Rabbani

“vitalisasi mentalitas intelektual melalui transformasi kepribadian rabbani menuju kepemimpinan IMM berkemajuan”

            Hidup adalah sebuah proses perjalanan dalam mencari dan mendapatkan kecintaan serta keredaan Allah SWT dalam segala aspek kehidupan ini yang membutuhkan usaha, semangat, kerja keras, pantang menyerah dalam menjalaninya. Ingatlah bahwa segala sesuatu perkataan dan perbuatan tersebut semuanya akan dipertanggungjawabkan sehingga kita sebagai pribadi-pribadi organisatoris bertanggungjawab bukan hanya terhadap diri kita sendiri namun juga terhadap lingkungan kita.

            Sehingga denganya kita seharusnya bisa melihat kualitas kepribadian kita masing-masing. Sesungguhnya seseorang tidak bisa memberikan sesuatu apa yang dia sendiri tidak miliki dan juga seseorang tidak akan menyukai seseorang yang tidak memiliki apa-apa. Oleh karena itu, marilah kita membangun kepribadian-kepribadian yang ideal, unggul serta presentatif sehingga esensi dari gerakan kita bisa tersampaikan dan dirasakan dalam lingkungan kita.

            Hakikatnya ialah bahwa kepribadian itu tidak bisa diajarkan tapi dicontohkan sehingga IMM harus berada di gardah terdepan dalam memperlihatkan dan menjadi contoh kepada lingkungannya terkhusus kepada mahasiswa-mahasiswa yang berada di kampus.

            Dengan demikian pada hari ini kader-kader IMM haruslah membangun mental yang kuat, tangguh, teguh dalam menghadapi proses globalisasi yang kian mengancam umat islam terkhusus generasi mudah pada hari ini sehingga dibutuhkan karakter atau kepribadian dalam melawan arus globalisasi yang negative dan menyimpang. Dengan demikian bagaimana seorang kader IMM mampu membangun mental-mental intelektual dengan cara proaktif merenung, membaca, berfikir serta berdiskusi bagi meningkatkan kapasitas intelektualnya sehingga dengan demikian akan menghasilkan akademisi-akademisi yang akan menjadi contoh serta ikutan dalam lingkungan kita bagi menghadapi tantangan-tantangan kapitalisme, sekularisme, anomaly intelektualisme dan lain-lain.

            IMM adalah organisasi yang mana bahagian dari esensi gerakannya ialah intelektualisme sehingga ketika kita berdemo dan orasi di jalan bukan kerna kita ahli orator atau mahasiswa jurusan hukum tetapi kita seorang intelektual, ketika kita berceramah atau berkhutbah di atas mimbar bukan kerna kita dai atau ustadz tetapi kita seorang intelektual, ketika kita rajin dan istiqomah dalam ibadah-ibadah sunnat bukan kerna kita mahasiswa jurusan agama tetapi kita seorang intelektual.

            Maka untuk itulah kader-kader IMM terkhusus IMM Kab. Bone harus membangun atau memvitalisasi mentalitas intelektual dirinya sehingga seluruh kader-kader ikatan bisa menjadi pribadi-pribadi yang bisa dicontahi dan diikuti.

            Diharapkan melalui kepribadian tersebutlah IMM bisa melakukan gerakan ekspansi dan pengembangan organisasi melalui pribadi dan identitas kita sebagai akademisi yang berakhlak mulia atau kepribadian yang mulia. Kepribadian inilah yang menjadi tujuan IMM itu sendiri yaitu mengusahakan terbentuknya akademisi islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah. Seterusnya melalui transformasi kepribadian rabbani inilah merupakan bahagian penting berperan dalam mengarahkan dan memberi spirit dengan terus berusaha melakukan proses-proses belajar dan mengajar atau proses pengabdian hinggalah ke akhir hayat seperti di dalam Al-Quran surah Al-Imran ayat 79,

“jadilah kamu pengabdi-pengabdi Allah, karena kamu mengajarkan kitab dan karena kamu memepelajarinya”

            Pribadi seorang rabbani yang senantiasa dan selalu beribadah kapan dan di manapun, pribadi rabbani senantiasa berproses dalam menjalani kehidupan ini semata-mata ingin mendapatkan kecintaan dan keredaan Allah SWT, pribadi yang berusaha senantiasa menggunakan nikmat waktu dan kesehatan seefisien dan seefektif mungkin, pribadi yang terus berusaha dan berjuang tidak mengenal kecewa, putus asa, galau, mahupun frustrasi tetapi pribadi yang optimis, bercita-cita besar, berfikir positif serta idealis.

            Maka dari itulah kader-kader IMM seharusnya berusaha bagi membentuk kepribadian rabbani demi terwujudnya kader-kader pemimpin yang bermental intelektualitas kapan dan di manapun. Itulah yang menjadi cita-cita kita di ikatan seperti jargon yang selalu kita dengarkan “unggul intelektualitas, anggun dalam moralitas” yang mana unggul di perkuliahan hebat di organisasi atau kuliah lancar organisasi jalan.

            Maka dari itu marilah kita terus berusaha belajar dan mengajar tanpa mengenal lelah atau seperti yang pernah di sampaikan oleh Pak Habibie yaitu jangan pernah kalah dan lelah apapun yang kita lakukan  yang mana di antara wadahnya ialah memasuki forum DAM kerna DAM sebagai wadah vitalisasi kepribadian rabbani. Untuk itu, ingatlah bahwa ilmu adalah amaliah dan amal adalah ilmiah maka marilah terus berfikir, belajar, membaca, merenung sebelum berbuat, berbicara atau bertindak. Marilah kita merasakan perjuagan Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah dengan memasuki dan berproses di dalam perkaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Sekian mohon maaf dan terima kasih. Sukses DAM Bone.


“barangsiapa yang ingin menjadi orang yang luar biasa haruslah meninggalkan kebiasaan yang biasa-biasa dan berusaha secara luar biasa”

Tim Instruktur DAD

Posting Komentar

0 Komentar

Advertise