![]() |
SMA ST FRANSISKUS ASISI |
YUK MERDEKAKAN JIWA !!! PEMBELAJAR YANG
MERDEKA
Hello guys, salam hangat dan semangat
45. Untuk kalian yang masih sekolah tetap semangat yaa dan pastikan semangatnya
adalah semangat 45 hehhhehe, apa sih yang dimaksud semangat 45? Dibaca terus
yaaa. Pada kesempatan ini saya sedikit ingin berbagi tentunya dalam momentum
bulan Agustus di mana bulan yang diisi pelbagai kegiatan serta acara dalam
rangka memperingati dan menyambut hari kemerdekaan Negara kita Indonesia yang
tercinta.
Seperti yang diketahui bersama bahwa
hingga hari ini Indonesia sudah 73 tahun merdeka sejak tahun 1945, sehingga
masyarakat Indonesia setiap tahunnya menyambut dengan meriah dan antusiasme
yang tinggi mulai dari Pak RT, perangkat desa, kecamatan, pemerintah daerah,
kota dan hinggalah presiden menyiapkan
berbagai rangkaian acara hari kemerdekaan. Tentunya guys melalui momentum ini
diharapkan bagaimana makna dari kemerdekaan tersebut bisa didalami dan dihayati
oleh setiap elemen masyarakat.
Untuk kesempatan ini ayo kita melihat
makna kemerdekaan pada saat ini dengan disesuaikan dengan konteks kita sebagai
seorang siswa. Sebelumnya apa sih yang dimaksud dengan kata merdeka
itu?..secara umum merdeka ialah bebas, berdiri sendiri, tidak tergantung, tidak
terikat dan lain-lain. Itulah arti sebuah kemerdekaan bagi pejuang kita yang
terdahulu mereka memiliki semangat 45 dan berjuang dan berkorban untuk
pembebasan dari penjajahan yang menindas dan menyengsarakan masyarakat
sehinggga dibutuhkan sebuah kemerdekaan dan itu telah dibuktikan oleh pejuang
kita yang terdahulu dengan semangat 45 dalam artian semangat terus maju pantang
mundur demi kebebasan dan kedaulatan rakyat yang dibarengi dengan usaha,
semangat, pengorbanan tanpa mengenal lelah.
Nah.. sekarang bagaimana dengan
kemerdekaan kita pada saat ini khususnya sebagai seorang siswa dalam artian
memaknai dan menghayati kemerdekaan. Seterusnya bagaimana semangat 45 itu
terwujud dalam kepribadian kita, sesuai dengan judul di atas bahwa kemerdekaan
jiwa itulah yang dibutuhkan sekarang oleh kita sebagai seorang pembelajar.
Dengan demikian saya ingin memberikan
fakta bahwa Negara ini mengahadapi krisis penjajahan mental khususnya bagi
generasi muda yaitu para pemuda dan pemudi Indonesia. Dan ini sangat penting
untuk kita sebagai generasi muda pelanjut dan penerus kedaulatan bangsa ini.
Sangat disayangkan pada hari ini penjajahan mental berupa penggunaan
obat-obatan terlarang alias NARKOBA faktanya bahwa 27.32 persen pengguna
narkoba di Indonesia di kalangan para pelajar dan mahasiswa. Dan kemungkinan
angka tersebut akan terus meningkat karena dengan munculny narkoba jenis baru.
Iya guys, ini merupakan contoh dari
penjajahan mental atau pemikiran generasi muda.. pertanyaan apakah penyebabnya?
Iya tentunya hanya karena usia yang yang labil dan muda dipengaruhi ahkhirnya
mereka mencoba-coba dan seterusnya menjadi pengguan aktif dan tearatur dan
sekali lagi sangat disayangkan bahwa karena kita yang berstatus sebagai seorang
pembelajar seharusnya hal tersebut tidak berlaku namun itulah gaya penjajahn
baru yang nantinya akan merusak genersai muda dan bangsa ini ketika ketika
jalan dan penyelesaiiannya tidak ditemukan.
Antara contoh lainnya guys bahwa
penjajahan mental gaya baru terus hadir di kalangan generasi muda ialah
pergaulan bebas, faktanya ialah 62.7 persen remaja sudah pernah bercinta hasil
penelitian dari KPA (Komisi Perlindungan Anak) beberapa tahun yang lalu dan
juga per tahun di Indonesia sekitar 2.3 juta kasus aborsi yang terjadi!!!
Sangat disayangkan guys, kita yang berada di era digital ini dan terdepan untuk
segala hal namun sayangnya Negara ini masih terus dijajah dengan penjajahan
pemikiran tentunya mentalitas generasi muda yang masih lemah padahal gelar kita
sebagai seoramg pembelajar seharusnya hal tersebut tidak akan berlaku namun
fakta telah mebuktikannya padahal kita adalah yang terdepan dalan bidang
teknologi!!!
Fakta selanjutnya ialah,
tawuran..tawuran merupakan bahagian dari penjajahan mental generasi muda hari
ini, karena mental yang tidak merdeka akhirnya mereka pelaku tawuran beramtem
hanya disebabkan dengan hal-hal yang sepele sehingga memakan korban jiwa. Hal
tersebut yang sangat disayangkan sebagai contoh seorang siswa bernama Indra
Fajaruddin tewas dibacok, angkanya hingga sat ini lebih dari 100 siswa mati dan
ribuan lainnya cedera luka parah. Dan itulah faktanya, ketika kemampuan dan
cara berpikir generasi muda telah dijajah. Dan hal tersebut berlaku dikalangan
pelajar yang notabenanya setiap harinya diajar bagiamana untuk bisa menjadi
pribadi yang lebih baik serta siapa untuk berproses guys.
Dengan beberapa fakta di atas
menunjukkan bahwa hari ini saat ini kita yang tinggal di Negara Indonesia masih
dijajah dengan penjajahan gaya baru yang dikenal penjajahan mental, melalui konteks
kita sebagai seorang pembelajar sesungguhnya penjajahan mental atau pemikiran
tidak seharusanya terjadi namun fakta telah membutkikan pelaku narkoba,
pergaulan bebas, tawuran, balap liar dan sebagainnya sebahagian besar adalah
remaja dan bergelar sebagai seorang siswa-siwi. Tentunya sangat menyakitakan
padahal hari ini keberadaan kita di abad ke 21 menjadikan kita terdepan untuk
segala hal namun mundur dalam hal moral istilh kerennya degradasi moral.
Untuk itu guys melalui momentum
penyambutan hari kemerdekaan Negara kita tercinta Indonesia ayo kita mengisi
kemerdekaan ini dengan kesadaran bahwa kemerdekaan yang sesungguhnya adalah
kemerdekaan jiwa, yang mana jiwa yang terbebas dari penjajahan berupa
pemikiran-pemikiran yang menyinpang dari nilai dan norma dalam kehidupan kita
berbangsa dan bernegara di Indonesia ini tentunya ketika hal tersebut berlanjut
akan merugikan bangsa ini dan akan sama seperti penjahan-penjajahan Jepang dan
Belanda di suatu waktu yang lalu dengan gaya yang baru.
Maka dengannya, melalui kemeriahan
penyambutan 17-an ini ayo merdekakan jiwa dengan menjadi pembelajar yang
merdeka dengan artian mengetahui dan memahami serta penuh kesadaran bahwa
mendapatkan sebuah kemerdekaan itu membutuhkan sebuah proses perjuangan dan
pengorbanan yang panjang yang memakan waktu dan tentunya membutuhkan semangat
yaitu semangat 45 dan begitu juga dalam proses pembelajaran butuh pengorbanan
dan perjuagan, keep on struggling!!!
Konteks kita sebagai pembelajar adalah
bagaimana pengaruh penjajahan gaya baru ini mampu diatasi dengan lebih giat,
tekun, kerja keras dalam belajar untuk meraih mimpi dan cita-cita untuk
membanggakan orang tua, keluarga dan Negara dan tentunya secara tidak langsung
akan memerdekakan Indonesia bukan hanya secara konstitusi namun kemerdekaan
mental pribadi warganegara Indonesia. Ayo merdekakan jiwa dengan menjadi
pembelajar yang merdeka, selamat menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia
ke-73. Merdeka!!!
0 Komentar