Harapan Sosok Guru Masa Depan

Peserta didik harus dituntun untuk mengembangkan dirinya sesuai kodrat dan potensinya dengan kasih sayang yang tulus, mendampingi, merawat dan menjaganya, serta doa dan harapan untuknya

Kami selalu yakin dan percaya bahwa pendidikan akan membawa seseorang menuju perubahan yang positif untuk mengembangkan dan membangun budi perkertinya. Kami pribadi memahami ketika kami menjalani berbagai proses pendidikan dan pembelajaran bahwa guru-guru kami selalu mengajarkan bahwa budi pekerti atau karakter tersebut tidak bisa diajarkan tapi dicontohkan. Sehingga kami percaya bahwa karakter atau budi pekerti itu tidak bisa diajarkan tapi dicontohkan itulah yang membawa kami kepada sebuah konsep bahwa pendidikan itu bukan hanya sebatas belajar di ruang-ruang kelas tapi bagaimana kehidupan ini tidak lepas dari pendidikan yang harus direnungi, dihayati dan dimaknai, kehidupan ini yang senantiasa direfleksikan adalah pendidikan atau seperti ungkapan Ki Hajar Dewantara pendidikan merupakan benih-benih dari kebudayaan itu sendiri. 

Sepanjang kami mengikuti kelas PPG khususnya Mata Kuliah di Filosofi Pendidikan, poin-poin sebelumnya memperjelas bahwa sosok seorang guru itu harus dan mampu memberikan contoh dalam segala aspek agar mampu menuntun kudrat peserta didik sepenuhnya agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Itulah harapan dari bapak pendidikan kita Ki Hajar Dewantara. Seperti yang sering kami renungi kita tidak bisa memberikan apa yang kita tidak miliki menjadi pegangan kami bahwa guru harus punya pengetahuan dan pemahaman yang mendalam untuk mampu diberikan atau diajarkan kepada peserta didiknya terkhusus hal-hal terkait non konkret seperti inspirasi, semangat, ketulusan, kedisiplinan dan sebagainya. 

Demikianlah bahwa dengan konsep gagasan dari Ki Hajar Dewantara terkait Sistem Among memperjelas lagi bahwa sosok guru itu harus punya kemampuan kompetensi untuk menjadi contoh, menuntun, membangun semangat, mendorong dan sebagainya terhadap peserta didik seperti semboyan sangat akrab yang sudah  diketahui bersama yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karsa dan Tut Wuri Handayani. Demikianlah bahkan Ki Hajar Dewantara memperjelas bahwa peserta didik itu seperti benih jagung yang siap untuk kita tuntun dan kembangkan melihat bagaimana sosok seorang guru itu mampu mempersiapkan lingkungan terbaik untuk para peserta didiknya sesuai dengan kebutuhan, minat, bakat dan kemampuannya. Menjadi sosok guru inspiratif dan motivator sangat dibutuhkan di era digital ini. 

Kembali kepada sosok guru yang inspirator, fasilitator dan motivator sangat dibutuhkan, hal ini sangat penting bahwa sangat banyak penyimpangan-penyimpangan sosial serta tantangan-tantangan di era digital ini. Dengan fenomena tersebut seperti tawuran, narkoba, seks bebas, berita hoaks, pornografi dan sebagainya sehingga sosok guru yang dibutuhkan di masa depan adalah bagaimana bisa menanggulangi segala macam isu-isu tersebut. Dengan segala pengetahuan dan pemahaman ini kami pribadi semakin bersemangat untuk untuk terus mengembangkan dan mengeksplorasi segala macam konsep-konsep pendidikan tentunya untuk kebaikan diri kami pribadi khususnya dan bagaimana benar-benar mampu mengembangkan dan menuntun kodrat anak peserta didik untuk mencapai keselamatan serta kebahagian setinggi-tingginya. Demikianlah sosok guru masa depan dan bagaimana kami pribadi mempersiapkan untuk terus kerja keras dan belajar sebaik-baiknya agar bisa memberikan sebaik-baiknya juga kepada peserta didik kami. 

Sosok guru masa depan merupakan guru-guru yang merdeka yang mampu menuntun anak sebaik-baiknya, guru yang mampu memberikan contoh teladan dalam segala aspek kepada peserta didik. Kami selalu percaya dan yakin bahwa sebelum siswanya merdeka dan konteks belajar maka harus dipastikan bahwa guru juga harus merdeka terlebih dahulu seperti yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa terkait merdeka itu adalah manusia yang hidupnya bersandar pada kekuatan sendiri baik lahir maupun batin, tidak bergantung pada orang lain dengan merefleksikan ungkapan tersebut jelaslah bahwa kemerdekaan hakiki dibutuhkan untuk mengembangkan manusia Indonesia yang seutuhnya. Yang selanjutnya menjadi aset bangsa yang mampu mempersiapkan generasi-generasi unggul. Mari terus membangun diri dan peserta didik untuk negeri yang tercinta ini. Mari terus menjadi pribadi sosok yang bermanfaat untuk orang lain dengan pribadi yang bermanfaat terkhusus dalam konteks pendidikan.

Salam Hangat Penuh Harapan

Peserta didik harus dituntun untuk mengembangkan dirinya sesuai kodrat dan potensinya dengan kasih sayang yang tulus, mendampingi, merawat dan menjaganya, serta doa dan harapan untuknya.


Posting Komentar

0 Komentar

Advertise